SEO harta Karun..??
Bicara soal harta karun, ternyata tidak harus mencarinya ke dasar laut, tapi juga bisa ditemukan di Google. Harta karun itu adalah search engine optimization (SEO). Majalah SWA sempat mengungkap bahwa ribuan pengusaha kecil dan menengah(UKM) berhasil mengeduk omset miliaran rupiah per bulan dengan SEO. Yang mencengangkan lagi, sebagian mampu meraih uang sebanyak itu hanya dalam waktu 3 bulan -1 tahun. Riyeke Ustadiyanto, pakar SEO yang juga pendiri PT Marketbiz Media menyebutkan beberapa contoh sukses UKM pengguna teknik SEO. Seperti Frans. Pria 35 tahun, pengusaha furnitur berbahan jati di Yogyakarta ini setiap bulannya sukses mengapalkan miliaran rupiah furnitur ke mancanegara seperti Dubai dan Amerika Serikat.Padahal Frans jarang mengikuti pameran ke luar negeri. Keberhasilannya direngkuh hanya 3 bulan setelah menggunakan teknik SEO dengan menggunakan kata kunci semacam 'teak furniture wholesale'.Tak berbeda halnya dengan Kadek Sudarsana, mantan housekeeper berusia 30-an tahun ini memiliki omset 3 miliar/bulan dari bisnis rental villa kelas atas di Bali. Harga villa yang disewakannya berharga Rp 1 juta -Rp 10 juta. Sama seperti Frans, konsumennya datang dari mancanegara. Yang unik,Kadek tidak memiliki satu villa pun. Ia hanya menjadi agen penyewaan melalui internet dan menggunakan kata kunci 'villa Bali', 'mansion Bali' dan sejenisnya.Sedangkan Deden (34 tahun) sukses menggelar minimal 40 paket pernikahan dalam sebulan di Bali dengan harga paket antara Rp 40 juta – tak terhingga. Padahal modal Deden hanyalah biaya bandwith internet dan kata kunci Baliwedding.‘’Masih ada 9 ribu lebih contoh pengusaha UKM yang seperti mereka. Dari sekadar pekerja biasa, mempunyai bisnis dan kemudian menjadi miliarder setelah memakai teknik SEO,” ujar Keke, panggilan akrab Riyeke Ustadiyanto.Teknik SEO menjadi sedemikian dahsyat karena teknik tersebut berupaya beradaptasi dengan ‘pola pikir’ mesin pencari seperti Google. Kuncinya, yakni menyiasati antara konten website dengan link. ‘Rahasia’ lainnya, mesin pencari seperti Google menyukai website yang berisi kata-kata. Dan juga, tidak ada salahnya Anda mencantumkan kata ‘wholesale’ jika produk Anda adalah furnitur atau perhiasan. “Rata-rata pencari furnitur kayu atau perhiasan di internet itu adalah pebisnis yang akan menjual
lagi produknya. Makanya mereka hampir pasti mencari kata wholesale,
alias grosir, yang akan membedakan dengan pembelian ritel,” terang Keke.Langsung ke praktiknya. Jadi jika Anda memiliki bisnis furnitur kayu jati seperti Frans, untuk mengoptimalkan hasil pencarian terhadap website Anda, silakan gunakan kata kunci, teak wooden furniture wholesale, atau wooden furniture wholesale dan saksikan sendiri peningkatan peringkat situs Anda di Google atau mesin pencari lainnya. “Memiliki website itu penting, tapi tidak ada gunanya kalau tampil di halaman sekian dalam hasil pencarian, karena rata-rata orang hanya mencari di halaman pencarian 1-5 saja. Dalam hal inilah teknik SEO menjadi penting,” urai Keke. (sumber: swa.co.id)
Ingin artikel Blog ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Masukan Alamat Email Anda :
Postingan yang Berhubungan
- Google Adsense
- Harga keyword Google Adsense Per klik Termahal
- Dapat Duit dari AdsenseCamp
- Tips Agar Di terima google Adsense
- Cara Curang Agar Di terima google Adsense
- Menghasilkan Uang Melalui Affiliate Marketing
- Google Melarang Menaruh Iklan Adsense Di Blog Auto Blog
- Tips Cepat terindeks Search engine
- Kenapa Blog Gue Di tolak Google ADsense..??
- Hati-Hati dengan Click Fraud
- Kelebihan Program Affiliate Amazon
- Pay Per Click (PPC)
- Iklan ClixSense
- Cari Dollar Lewat AdBrite
- Kumpulin Dollar Lewat Bux.to
- Tambah Penghasilan Lewat Ziddu
- Cari Dollar Lewat Bidvertiser
- Temanku Dapet $30 dari readbud tiap bulan..?
- Temanku Dapat Dollar Dengan Review Tanpa Website
- Panduan Paypal
- Fungsi Ping Blog?
- Cara Berjualan Produk Amazon.com
- Cara Berjualan Produk Ebay.com
- Cara Berjualan Produk Bhineka.com
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j:
Posting Komentar