Sumber: HanyaWanita.com
Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
- Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara
- Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi
- Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara.
- Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).
- Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
- Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
- Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat.
- Berjabat tangan dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
- Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
- Persiapkan surat lamaran dan CV anda.
- Ingat dengan baik nama pewawancara.
- Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
- Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
- Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
- Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
- Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
- Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.
- Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
- Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
- Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
- Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
- Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
- Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda. Oke, selamat berjuang!
::Persiapan Menghadapi Wawancara ::
Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan yang sering kali membuat banyak orang merasa ketar-ketir. Berbeda dengan proses lainnya misalnya psikotes atau tes keterampilan yang mungkin masih bisa ditebak, wawancara sama sekali tidak terduga, baik mengenai karakter pewawancara maupun pertanyaan yang akan diajukan. Satu hal yang pasti, proses wawancara mempunyai tujuan tertentu. Bisa saja dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau sekadar mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai situasi yang berbeda. Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk benar-benar menguasai bidang pekerjaan yang Anda lamar, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Meski sama-sama menguji pengetahuan, namun wawancara sedikit lebih sulit karena Anda harus mampu mengungkapkan pengetahuan tersebut secara verbal. Sering kali Anda mungkin paham seratus persen materi yang akan ditanyakan. Namun karena Anda gugup, kurang percaya diri, dan tanpa persiapan, semua pengetahuan Anda mendadak buyar. Tidak ada cara lain untuk dapat menguasai kemampuan verbal ini kecuali melatihnya terus-menerus. Berlatihlah dengan seorang rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara.
Wawancara Tak Terduga
Menghadapi wawancara mengenai bidang kerja, mungkin tidak terlalu menyulitkan. Yang sukar jika "topik" wawancara sama sekali tidak jelas dan tak terduga. Hal ini kerap dilakukan untuk mengetahui kepribadian si pelamar. Kerap kali, jika Anda telah sampai pada tahap wawancara sebenarnya secara kualitas Anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Tinggal lagi persoalan cocok-tidak cocok.
Dan tidak ada jalan lain untuk menentukan hal ini selain berinteraksi langsung melalui wawancara. Repotnya, tidak ada standar mengenai wawancara "cocok-cocokan" ini, karena sangat tergantung perusahaan masing-masing. Apa yang bisa Anda lakukan ialah membuka mata dan telinga lebar-lebar, mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya Anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut. Namun, beberapa hal prinsip yang dapat Anda pegang, pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan Anda menyembunyikan sesuatu, namun Anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya. Ada juga tipe pewawancara yang "telah kehabisan ide", yang mencoba-coba memberikan pertanyaan yang terkesan menyelidik, misalnya "jika Anda sebuah pohon, Anda ingin jadi pohon apa?" atau : jika Anda adalah seorang atlet terkenal, kira-kira menjadi siapakah gerangan Anda?" Terhadap pertanyaan begini, berikan jawaban yang panjang-lebar dan pastikan bahwa pewawancara akan merasa bosan sehingga ia akan segera menghentikan pertanyaannya. Namun ingat, usahakan jawaban Anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.
Berbagai Kondisi
Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan Anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini Anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan Anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika Anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban Anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga Anda, dan banyak trik lain. Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus Anda pegang adalah Anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi Anda akan menghadapinya dengan baik. Jika Anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa Anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini." Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak Anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga Anda tidak perlu was-was, tetap tenang dan bersikap sopan.
Ingin artikel Blog ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
- Google Adsense
- Harga keyword Google Adsense Per klik Termahal
- Dapat Duit dari AdsenseCamp
- Tips Agar Di terima google Adsense
- Cara Curang Agar Di terima google Adsense
- Menghasilkan Uang Melalui Affiliate Marketing
- Google Melarang Menaruh Iklan Adsense Di Blog Auto Blog
- Tips Cepat terindeks Search engine
- Kenapa Blog Gue Di tolak Google ADsense..??
- Hati-Hati dengan Click Fraud
- Kelebihan Program Affiliate Amazon
- Pay Per Click (PPC)
- Iklan ClixSense
- Cari Dollar Lewat AdBrite
- Kumpulin Dollar Lewat Bux.to
- Tambah Penghasilan Lewat Ziddu
- Cari Dollar Lewat Bidvertiser
- Temanku Dapet $30 dari readbud tiap bulan..?
- Temanku Dapat Dollar Dengan Review Tanpa Website
- Panduan Paypal
- Fungsi Ping Blog?
- Cara Berjualan Produk Amazon.com
- Cara Berjualan Produk Ebay.com
- Cara Berjualan Produk Bhineka.com
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j:
Posting Komentar